About Us

We must explain to you how all seds this mistakens idea off denouncing pleasures and praising pain was born and I will give you a completed accounts of the system and expound.

Contact Info

123/A, Miranda City Likaoli Prikano, Dope United States

+0989 7876 9865 9

info@example.com

Marine Survey

D

SIDESKY menawarkan layanan marine survey yang komprehensif, seperti: Pasang Surut, Survey Batimetri, Modeling Arus dan Gelombang, Gambaran profil dasar Laut

Dalam rangka melengkapi persyaratan KKPRL (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut), perlu dilakukan survei laut yang akurat dan efektif. SIDESKY menawarkan layanan marine survey yang komprehensif, dengan parameter-parameter berikut:

  • Pasang Surut: Mengukur tinggi air laut pada pasang surut untuk mengidentifikasi kondisi laut yang aman bagi kegiatan pemanfaatan ruang laut.
  • Batimetri: Mengukur kedalaman laut untuk mengidentifikasi kondisi dasar laut dan memastikan bahwa kegiatan pemanfaatan ruang laut tidak akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan laut.
  • Arus: Mengukur kecepatan dan arah arus laut untuk mengidentifikasi kondisi laut yang aman bagi kegiatan pemanfaatan ruang laut.
  • Gelombang: Mengukur tinggi gelombang laut untuk mengidentifikasi kondisi laut yang aman bagi kegiatan pemanfaatan ruang laut.
  • Profil Dasar Laut: Mengukur profil dasar laut untuk mengidentifikasi kondisi dasar laut dan memastikan bahwa kegiatan pemanfaatan ruang laut tidak akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan laut. Dengan hasil yang di berikan berupa tampilan tiga dimension dari Seabed Dan juga gambar asli dibawah laut untuk mengetahui substratnya.

Dengan menggunakan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman, SIDESKY dapat membantu Anda melengkapi persyaratan KKPRL dengan survei laut yang akurat dan efektif. Disamping itu jika Anda ingin mengetahui contoh kegiatannya, berikut kami informasikan

Contoh parameter marine survey yang biasanya dilakukan untuk kegiatan ship to ship muatan batubara

Untuk kegiatan marine survey dalam transfer muatan batubara dari kapal ke kapal (Ship-to-Ship/STS), ada beberapa parameter penting yang biasanya diperiksa dan dilaporkan. Parameter ini bertujuan untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan keakuratan transfer kargo, serta meminimalkan risiko kerusakan kapal, kargo, atau lingkungan.

Berikut adalah contoh parameter marine survey yang umum dilakukan:

I. Survey Kapal (Vessel Survey):

  • Kondisi Umum Kapal:
    • Kapal Penerima (Receiving Vessel/Mother Vessel) dan Kapal Pengirim (Loading Vessel/Barge/Tug & Barge): Pemeriksaan umum kondisi lambung, dek, peralatan mooring, dan kondisi keseluruhan kapal untuk memastikan laik laut dan siap untuk operasi STS.
    • Sertifikat dan Dokumen Kapal: Memverifikasi validitas sertifikat kapal (misalnya, Sertifikat Kelaikan Laut, Sertifikat Keselamatan Konstruksi, Sertifikat Garis Muat, dll.) dan dokumen terkait lainnya.
  • Peralatan Mooring dan Fendering:
    • Kondisi Tali Mooring: Memastikan tali mooring (tali tambat) dalam kondisi baik, tidak ada kerusakan signifikan, dan sesuai dengan ukuran serta jenis kapal.
    • Fender: Memeriksa ketersediaan dan kondisi fender yang memadai untuk melindungi kedua kapal dari benturan selama operasi STS. Jenis dan ukuran fender harus sesuai.
  • Sistem Pemuatan dan Pembongkaran (Loading/Discharging System):
    • Kondisi Crane/Grabs (jika ada): Memeriksa fungsi dan kondisi crane serta grab (penjepit) yang digunakan untuk memindahkan batubara, termasuk sertifikat kalibrasi dan uji beban terakhir.
    • Kondisi Palka (Cargo Holds): Memeriksa kebersihan dan kekeringan palka kapal penerima untuk memastikan tidak ada kontaminasi dan siap menerima batubara.
  • Draft Survey (Pengukuran Draft):
    • Pembacaan Draft Mark: Pengukuran draft kapal di enam titik (depan, tengah, belakang, kiri dan kanan) sebelum dan sesudah transfer kargo. Ini adalah metode utama untuk menentukan jumlah batubara yang ditransfer.
    • Densitas Air: Pengambilan sampel dan pengujian densitas air di sekitar kapal untuk akurasi perhitungan displacement.
    • Deductible Weights: Pengukuran bobot yang dapat dikurangi (misalnya, air ballast, bahan bakar, air tawar) yang ada di atas kapal.
    • Hydrostatic Table: Penggunaan tabel hidrostatik kapal untuk menghitung displacement berdasarkan data draft dan densitas air.

II. Survey Kargo (Cargo Survey):

  • Kualitas Batubara:
    • Pengambilan Sampel (Sampling): Pengambilan sampel batubara yang representatif sebelum, selama, dan/atau sesudah transfer untuk analisis kualitas.
    • Analisis Kualitas: Pengujian parameter kualitas batubara seperti:
      • Total Moisture Content (TMC) / Kandungan Air Total
      • Ash Content (Kandungan Abu)
      • Volatile Matter (Zat Terbang)
      • Fixed Carbon (Karbon Tetap)
      • Calorific Value (Nilai Kalor)
      • Sulphur Content (Kandungan Sulfur)
      • Ukuran Butiran (Particle Size Distribution)
    • Suhu Kargo: Pengukuran suhu batubara, terutama untuk mengidentifikasi potensi bahaya pemanasan sendiri (self-heating) atau pembakaran spontan. Batubara dengan suhu di atas 55°C umumnya tidak diterima untuk pemuatan.
  • Jumlah Kargo (Quantity Survey):
    • Draft Survey: Seperti disebutkan di atas, ini adalah metode utama untuk menentukan jumlah kargo yang ditransfer.
    • Sounding/Ullage (jika menggunakan barge tanker dengan kapasitas terukur): Pengukuran tinggi muatan atau ruang kosong dalam tangki jika batubara ditransfer dalam bentuk slurry atau menggunakan kapal tanker yang dimodifikasi.
    • Visual Inspection: Pengamatan visual terhadap volume batubara di palka kapal.
  • Stowage dan Trim:
    • Pemeriksaan Stowage: Memastikan batubara didistribusikan secara merata di dalam palka untuk menjaga stabilitas kapal.
    • Trim dan List: Memantau trim (perbedaan draft depan dan belakang) dan list (kemiringan kapal) selama operasi pemuatan untuk menjaga stabilitas dan integritas struktural kapal.

III. Lingkungan dan Keselamatan (Environmental and Safety):

  • Kondisi Cuaca dan Laut:
    • Angin dan Gelombang: Memantau kecepatan angin dan tinggi gelombang. Operasi STS sangat sensitif terhadap kondisi cuaca buruk.
    • Arus Laut: Memperhatikan kecepatan dan arah arus laut yang dapat mempengaruhi manuver kapal.
  • Rencana Operasi STS (STS Operations Plan):
    • Review Plan: Memastikan adanya rencana operasi STS yang jelas dan disepakati oleh kedua kapal, termasuk prosedur komunikasi, darurat, dan penanganan tumpahan.
    • Prosedur Keselamatan: Memeriksa kepatuhan terhadap prosedur keselamatan seperti penggunaan alat pelindung diri (APD), ketersediaan peralatan pemadam kebakaran, dan penanganan darurat.
  • Pencegahan Polusi:
    • Kesiapan Penanggulangan Tumpahan: Memastikan ketersediaan peralatan penanggulangan tumpahan minyak/batubara dan rencana tanggap darurat jika terjadi insiden.
    • Kebersihan Area Kerja: Memastikan area transfer bersih dari puing-puing atau material yang dapat mencemari laut.

IV. Dokumentasi dan Pelaporan:

  • Pencatatan Data: Mencatat semua data pengukuran, pengamatan, dan hasil pengujian dengan akurat.
  • Laporan Survey: Menyusun laporan survey yang komprehensif, mencakup semua parameter yang diperiksa, temuan, dan kesimpulan. Laporan ini menjadi dasar untuk klaim asuransi atau penyelesaian sengketa jika terjadi masalah.
  • Fotografi/Video: Dokumentasi visual kondisi kapal, kargo, dan proses transfer.

Parameter-parameter ini esensial untuk memastikan operasi transfer batubara STS berlangsung dengan aman, efisien, dan sesuai dengan standar maritim internasional.